M.Ar.Rakhman Putra Blog

Astra International Daihatsu – Sunter

Archive for December 2011

Tulisan ke-7

leave a comment »

Jangan Keramas Pada Kondisi Berikut

Rambut lepek dan berminyak seringkali membuat seseorang kehilangan rasa percaya diri. Rasanya pasti ingin segera keramas. Tapi, ada kalanya seseorang tidak diperkenankan mencuci rambut.

Berikut 3 situasi yang mungkin memaksa Anda harus menunda mencuci rambut untuk sementara waktu, seperti dikutip dari laman Genius Beauty:
Usai keriting rambut
Anda harus menahan diri melakukan keramas setidaknya selama 24 jam setelah proses keriting rambut. Bahkan, beberapa ahli kesehatan rambut menyarankan untuk tidak keramas selama 72 jam atau setidaknya selama 3 hari.
Jika nekat melakukan keramas dikhawatirkan efek obat pengeriting rambut akan luruh dan proses keriting rambut gagal. Selain mematuhi aturan keramas, usai pengeritingan juga disarankan menggunakan sampo khusus yang lebih lembut.
Menjelang ke salon
Anda mungkin malu jika datang ke salon dengan rambut sangat berminyak atau kotor. Tapi, ini jauh lebih baik daripada Anda memaksakan diri mencuci rambut dahulu di rumah. Sebab, terlalu sering cuci rambut dalam rentang waktu berdekatan justru bisa merusak rambut.
Jangan khawatir para penata rambut di salon akan mencemooh rambut Anda. Justru dengan keadaan rambut tanpa dikeramas, mereka akan tahu kondisi rambut Anda yang sesungguhnya. Ini akan mempermudah mereka menemukan solusi masalah rambut.
Usai suntik botoks
Botoks agaknya menjadi prosedur kecantikan yang kian populer. Dokter biasanya memeringatkan pasien mereka untuk menghindari semua jenis pijat wajah (termasuk daerah di sekitarnya) dan memerintahkan mereka untuk tidak tidur dengan wajah tersentuh bantal atau kasur.
Sementara mencuci rambut adalah prosedur yang melibatkan kulit kepala dan wajah. Jadi Anda harus menghindari mencuci rambut Anda tepat setelah injeksi botoks. Berapa lama? Untuk menghindari efek samping yang tidak menyenangkan, seperti memar, setidaknya Anda baru boleh keramas enam jam setelahnya.Semoga menambah wawasan kita semua
Sumber : http://bambang-gene.blogspot.com/2011/11/jangan-keramas-pada-kondisi-berikut.html#ixzz1hkNrguUk

Written by Rakhman Astra Daihatsu Sunter

December 27, 2011 at 2:55 pm

Posted in Uncategorized

Tulisan ke-6

leave a comment »

Jurus Merapikan Kamar Tidur Dengan Cepat

1. Langsung Bereskan.
Begitu kamu membuka mata, kamu langsung bereskan kasurmu. Tarik sprei yang kusut akibat ditiduri, kalau enggak sempat, tutupi “barang bukti” dengan penutup kasur (bed covers).

2. Bereskan Meja Belajar.
Habis belajar atau membuat tugas tadi malam? Enggak masalah. Langsung rapikan kertas yang enggak terpakai atau bekas camilan di meja belajar. Sebelum mulai belajar, usahakan hanya ada laptop, buku catatan di bagian meja tertentu, sedangkan keperluan belajar lainnya kamu letakkan di sisi lain. Letakkan tempat sampah di sisi meja, jadi kalau terburu-buru bisa langsung “menyapu” kotoran di atas meja dan menjatuhkannya tepat di atas tepat sampah.

3. Bereskan Meja Rias.
Kamu tipe mahasiswa pesolek? Enggak konsentrasi belajar kalau enggak pake alis mata? Atau bagi yang pria, enggak pede kalau enggak pake parfum? Jangan khawatir, simpan peralatan tersebut dalam satu kotak besar, jadi setelah kamu gunakan bisa langsung kamu tutup tanpa mengotori meja rias dan cerminmu. Ingat untuk sediakan tisu, jika ada lotion yang jatuh kemeja bisa langsung dilap.

4. Atur Lemari Pakaian.
Pastikan kamu punya keranjang untuk pakaian kotor, tambahkan kait di belakang pintu, usahakan jangan lebih dari empat kait. Sebab, semakin banyak kamu pasang, kamu akan cenderung menggantung pakaian lebih banyak. Letakkan rak sepatu mini atau rak sepatu gantung

sumber : http://kampus.okezone.com

Written by Rakhman Astra Daihatsu Sunter

December 27, 2011 at 2:43 pm

Posted in Uncategorized

Tulisan ke-5

leave a comment »

Jenis – Jenis Suplemen yang Tidak Boleh Diminum Bersamaan dengan Obat

Minyak Ikan

Mengonsumsi minyak ikan dengan obat penurun tekanan darah bisa meningkatkan efek dari obat tersebut, sehingga seseorang akan mengalami penurunan tekanan darah yang drastis dan bisa berbahaya. Apabila suplemen ini dikonsumsi bersamaan dengan pil KB akan menurunkan efek dari trigliserida yang terkandung dalam minyak ikan. Jika mengonsumsi minyak ikan dosis tinggi yang dicampur dengan herbal (termasuk ginko biloba) bisa memperlambat pembekuan darah yang dapat menyebabkan perdarahan.

Vitamin D

Vitamin D diketahui bisa menurunkan efektivitas dari obat penurun kolesterol atorvastatin (Lipitor). Mengonsumsi dosis tinggi vitamin D bersamaan dengan obat diuretik bisa menyebabkan terlalu banyak kalsium di dalam tubuh yang dapat memicu terjadinya masalah ginjal.Selain itu masyarakat sebaiknya tidak mengonsumsi obat dengan suplemen yang memiliki fungsi sama atau pun berlawanan yang memperburuk kondisi, serta menghindari konsumsi obat jantung dengan herbal.

Suplemen kalsium

Saat mengonsumsi kalsium harus memperhatikan obat lain yang dikonsumsi karena kalsium bisa mengurangi kemampuan penyerapan banyak obat termasuk obat osteoporosis yang dikenal sebagai bifosfonat, antibiotik tetrasiklin, golongan quinolone serta levothyroxine yang digunakan untuk hipotiroid.

sumber : http://www.detikhealth.com/

Written by Rakhman Astra Daihatsu Sunter

December 27, 2011 at 2:04 pm

Posted in Uncategorized

Tulisan Ke-4

leave a comment »

CERPEN :

ANAK’ DALAM CELANA

Suatu ketika di pemberhentian sebuah Bis, naiklah seorang Ibu muda yang tengah hamil kurang lebih 5 bulan…

 

Namun Ibu muda ini merasa agak kesal setelah naik Bis tersebut. Karena Bis telah penuh, namun tiba-tiba ia punya ide [ gmna klo dia minta kursi sama seorang Pemuda tanggung yang ada di dekatnya].

 

Kemudian ia berkata kepada pemuda tersebut…

” Boleh gak saya minta tempat duduknya Mas? kalo cuma saya sih ga apa2, tapi Anak dalam perut nie kasihan!! ” katanya dengan agak manja dan sedikit memelas…

 

” Ehhhmmm ” gumam si Pemuda tersebut sambil berdiri memberikan tempat duduknya kepada si Ibu muda.

 

Tak lama kemudian Pemuda ini sambil berdiri dekat Si ibu muda menyalakan rokoknya. Alhasil perbuatannya menuai protes dari si ibu muda.

 

” Boleh ga Rokoknya dimatikan? kalo cuma saya sih ga apa2, tapi Anak dalam perut nie kasihan!! ”

 

Dengan muka masam Pemuda tersebut kembali memenuhi permintaan Si ibu muda ini sambil menggerutu dalam hati [ uuuuggh sudah dikasih tempat duduk, ngelarang orang ngerokok lagi] gumamnya.

 

Tiba-tiba bis berhenti mendadak membuat seluruh penumpang tersentak & kaget termasuk Pemuda dan ibu muda yang sedang dalam cerita ini….

 

Saking tersentaknya si ibu muda tersebut sampai-sampai daster yang ia pakai tersingkap hingga bagian pangkal pahanya. Si pemuda meliat hal itu sebagai ajang balas dendam dengan berkata

Mbak, boleh gak tuh paha ditutupin! kalo cuma saya sih ga apa-apa, tapi anak dalam celana nie kasihan!!”
 

Written by Rakhman Astra Daihatsu Sunter

December 27, 2011 at 1:55 pm

Posted in Uncategorized

REVIEW JURNAL

leave a comment »

TUGAS SOFTSKILL (REVIEW JURNAL)

LOYALITAS PELANGGAN : SEBUAH KAJIAN KONSEPTUAL SEBAGAI PANDUAN BAGI PENELITI

Basu Swastha Dharmmesta

Universitas Gadjah Mada

 

 

Loyalitas pelanggan menjadi tujuan bagi perencanaan pasar strategik ( Kotler, 1997 ) selain itu juga dijadikan dasar untuk pengembangan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan ( Dick and Basu, 1994 ), yaitu keunggulan yang dapat direalisasi melalui upaya-upaya pemasaran.

Istilah loyalitas pelanggan sebetulnya berasal dari loyalitas merek yang mencerminkan loyalitas pelanggan pada merek tertentu.

 

 

KONSEP LOYALITAS PELANGGAN

Loyalitas dapat dipahami sebagai konsep yang menekankan pada runtutan pembelian seperti yang dikutip oleh Dick dan Basu ( 1994 ) dari Day ( 1969 ) dari Jacoby dan Olson ( 1970 ). Untuk memperkuat pemahaman substansial tentang loyalitas diperlukan tinjauan secara teoritis untuk memperkuat basis pemahaman dalam penelitian.

 

 

Pendekatan Attitudinal dan Behavioural

Pendekatan Attitudinal sebagai komitmen psikologis dan pendekatan behavioural yang tercemin dalam perilaku beli aktual. Menurut Jacoby dan Kryner ( 1973 ) telah mengklarifikasikan istilah tersebut melalui definisi yang mencakup 6 kondisi sebagai berikut :

1. Respon Keperilakuan ( pembelian )

2. Yang bersifat bias ( nonrandom )

3. Terungkap secara terus menerus

4. Oleh unit pengambilan keputusan

5. Dengan memperhatikan satu atau beberapa merk alternatif dari sejumlah merk sejenis

6. Merupakan fungsi psikologis ( pengambilan keputusan, evaluatif)

 

 

MEREK DAN ATRIBUT PRODUK SEBAGAI OBYEK LOYAL

Loyalitas pelanggan pasti ditujukan pada obyek tertentu yang dimaksud adalah merek atau atribut lain yang melekat pada prosuk. Atribut lain seperti kualitas, kemasan, dan warna.  Merek dianggap lazim dan lebih banyak menjadi obyek loyal karena dianggap sebagai identitas produk atau perusahaan yang lebih mudah dikenali oleh pelanggan.

 

 

KATEGORI LOYALITAS

Ada 4 macam loyalitas menurut Jacoby dan Chestnut ( 1978 ) yaitu :

1)    Loyalitas merk fokal yang sesungguhnya (true focal brand loyalty), loyalitas pada merk tertentu yang menjadi minat.

2)    Loyalitas merk ganda yang sesungguhnya (true multibrand loyalty), termasuk merk fokal.

3)    Pembelian ulang merk fokal dari non loyal.

4)    Pembelian secara kebetulan merk fokal oleh pembeli-pembeli loyal dan non loyal merk lain.

Pendektesian adanya loyalitas merk tunggal yang sesungguhnya dapat dilakukan dengan menguji :

1)    Struktur Keyakinan (kognitif), artinya informasi merk oleh konsumen harus menunjukan pada merk fokal yang dianggap superior dalam persaingan.

2)    Struktur Sikap (Afektif), artinya tingkat kesukaan konsumen harus lebih tinggi dari pada merk saingan, sehingga ada preferensi afektif yang jelas pada merek fokal. dan

3)    Struktur Niat (Konatif), artinya konsumen harus mempunyai niat untuk membeli merk fokal bukan merk lain, ketika keputusan pembelian dilakukan.

 

 

TAHAP-TAHAP LOYALITAS BERDASARKAN PENDEKATAN ATTITUDINAL DAN BEHAVIOURAL

  • Tahap Pertama , Loyalitas Kognitif

Konsumen menggunakan basis informasi yang secara memaksa menunjukan pada satu merek atas merek lain. Pemasar harus memiliki alas an yang lebih kuat lagi agar konsumen tetap loyal

  • Tahap Kedua , Loyalitas Afektif

Seperti dikemukakan oleh Johnson, dan Fornell ( 1995 ) bahwa kepuasan merupakan konstrak kumulatif yang dapat dimodelkan sebagai model dinamis kepuasan dasar.

  • Tahap Ketiga , Loyalitas Konatif

Dimensi Konatif (niat melakukan) yang dipengaruhi oleh perubahan-perubahan afek terhadap merek. Menunjukan suatu niat atau komitmen untuk melakukan sesuatu kearah suatu tujuan tertentu.

  • Tahap Keempat , Loyalitas Tindakan

Jadi loyalitas tindakan belum diteliti, tetapi pemahaman tentang loyalitas terfokus pada aspek-aspek non-aksi berupa kognisi , afek dan konasi.

 

KETEGUHAN PADA MEREK VS KERENTANAN BERPINDAH PRODUK

Ada dua alternative kemungkinan kejadian loyalitas kognitif sampai loyalitas tindakan :

1)    Keteguhan konsumen pada merek yang dipilihnya , dan

2)    Kerentanan konsumen untuk berpindah ke merek lain.

Perpindahan merek yang penelitiannya masih sangat sedikit, baik dari sisi insentif untuk pindah merek maupun proses perpindahan itu sendiri.

 

KUALITAS PRODUK UNTUK MENGEMBANGKAN LOYALITAS MEREK

Konsumen yang memperoleh kepuasan atas produk yang dibelinya cenderung akan melakukan pembelian ulang produk yang sama. Salah satu factor penting yang dapat membuat konsumen puas adalah kualitas.

 

PROMOSI PENJUALAN UNTUK MENGEMBANGKAN LOYALITAS MEREK

Loyalitas merek juga dapat dikembangkan melalui promosi penjualan. Cara-cara serupa lainnya digunakan oleh pemasar untuk meningkatkan kemungkinan konsumen melakukan pembelian ulang.

 

PENGUKURAN LOYALITAS MEREK

Loyalitas merek  menunjukkan kecenderungan konsumen untuk membeli sebuah merek tertentu dengan tingkat konsistensi yang tinggi.

Cara-cara pengukuran loyalitas merek :

1)    Runtutan Pembelian Merek

2)    Proporsi Pembelian

3)    Preferensi Merek

4)    Komitmen Merek

5)    Skala Loyalitas

 

 

Tanggapan saya dari jurnal ini..

Cara promosi untuk menarik loyalitas pelanggan, tidak hanya perusahaan besar saja yang boleh melakukan promosi. Harus diterapkan pula cara seperti itu pada perusahaan kecil atau perorangan.

Kelemahan jurnal ini hanya menulis bahwa dalam kondisi krisis pemasar harus memberikan perhatian agar tidak terjadi perpindahan merek.

Kelebihannya untuk yang mengembangkan usaha memberi pengetahuan bagaimana cara mempertahankan loyalitas merek.

Written by Rakhman Astra Daihatsu Sunter

December 2, 2011 at 3:04 pm

Posted in Uncategorized