Archive for June 2013
TUGAS MANAJEMEN STRATEGIK
PT. ASTRA DAIHATSU MOTOR INDONESIA
1. Sejarah Perusahaan
PT Astra Daihatsu Motor (ADM) mengawali sejarahnya pada tahun 1973. Pada tahun 1973, Astra mendapatkan hak untuk mengimpor kendaraan Daihatsu ke Indonesia. Pada tahun 1976, PT Astra International ditunjuk menjadi agen tunggal, importir dan distributor tunggal kendaraan Daihatsu di Indonesia.
PT Astra International, Daihatsu Motor Co., Ltd. dan Nichimen Corporation bersama-sama mendirikan pabrik pengepresan plat baja, PT Daihatsu Indonesia pada tahun 1978. Kemudian pada tahun 1983, pabrik mesin PT Daihatsu Engine Manufacturing Indonesia (DEMI) didirikan. Pada tahun 1987, PT Nasional Astra Motor didirikan sebagai agen tunggal dan pengimpor kendaraan Daihatsu menggantikan posisi PT Astra International. Kemudian pada tahun 1992, PT Astra Daihatsu Motor didirikan melalui penggabungan 3 perusahaan yaitu PT Daihatsu Indonesia, PT Daihatsu Engine Manufacturing Indonesia dan PT National Astra Motor.
Tahun 1973
Astra mendapatkan hak untuk mengimpor kendaraan Daihatsu ke Indonesia.
Tahun 1976
PT. Astra International ditunjuk menjadi agen tunggal, importir dan distributor tunggal kendaraan Daihatsu di Indonesia.
Tahun 1978
Pabrik pengepresan plat baja, PT. Daihatsu Indonesia didirikan sebagai perusahaan patungan PT. Astra International, Daihatsu Motor Co., Ltd dan Nichimen Corporation.
Tahun 1983
Pabrik mesin, PT. Daihatsu Engine Manufacturing Indonesia (DEMI) didirikan.
Tahun 1987
PT. Nasional Astra Motor didirikan sebagai agen tunggal dan pengimpor kendaraan Daihatsu menggantikan posisi PT. Astra International.
Tahun 1992
PT. Astra Daihatsu Motor didirikan melalui penggabungan 3 perusahaan, yaitu PT. Daihatsu Indonesia, PT. Daihatsu Engine Manufacturing Indonesia, dan PT. Nasional Astra Motor.
Tahun 1996
Pabrik pengecoran aluminium dibangun di KIIC, Karawang, Jawa Barat.
Tahun 1998
Pembelian pabrik perakitan dari PT. Gaya Motor, sejak saat itu ADM memiliki 4 pabrik, yaitu pabrik pengepresan plat baja, mesin, pengecoran aluminium, dan perakitan.
Tahun 2004
Kolaborasi strategis Toyota – Daihatsu dicanangkan melalui peluncuran Daihatsu Xenia dan Toyota Avanza di Indonesia.
Tahun 2005
Produksi Daihatsu mencapai 1 juta unit kendaraan.
Tahun 2007
Peningkatan kapasitas produksi menjadi 211.000 unit per tahun.
Tahun 2008
Ekspor perdana Gran Max ke pasar Jepang.
Tahun 2009
Daihatsu mencapai peringkat “Good Performance” dalam Indonesian Quality Award 2009 yang berbasis Malcolm Baldridge Criteria for Performance Excellence.
Tahun 2010
Produksi Daihatsu mencapai 2 juta unit kendaraan.
Tahun 2011
ADM mencapai peringkat “Emerging Industry Leader” dalam Indonesia Quality Award 2011 yang berbasis Malcolm Baldridge Criteria for Performance Excellence.
ADM memperoleh “Gold Achievement Award”, merupakan “The Biggest Score Improvement” dalam Indonesian Quality Award 2011 yang berbasis Malcolm Baldridge Criteria for Performance Excellence.
ADM memperoleh “Astra Award 2011”
Tahun 2012
Daihatsu memperoleh “Service Quality Award (SQA) 2012” dari Majalah Service Excellence dan Carre – Center for Customer Satisfaction & Loyalty (Carre-CCSL).
Daihatsu memperoleh “World Class Quality Achievement (WQA) Award 2012 dari Majalah SWA dan PT. MARS Indonesia.
Tahun 2013
Peresmian pabrik perakitan kendaraan bermotor “Karawang Assembly Plant” dan R & D Center
VISION AND MISSION
2. VISION
Menjadi No. 1 di pasar mobil compact di Indonesia dan sebagai basis produksi global utama untuk Grup Daihatsu/Toyota yang sama dengan standar kualitas pabrik Jepang.
3. MISSION
Kami memproduksi mobil compact bernilai terbaik dan menyediakan layanan terkait yang penting bagi peningkatan nilai stakeholder dan ramah lingkungan.
Kami mengembangkan dan memberikan inspirasi kepada karyawan untuk mencapai kinerja tingkat dunia.
4. BUDAYA
PEMBELI ADALAH RAJA
Daihatsu Cares For You Better
TAG LINE
INNOVATION FOR TOMORROW
5. Marketing mix PT. Astra Daihatsu Motor
1. Price
Untuk strategi penetapan harga ada 2 strategi yaitu price skimming dan market penetration. Dimana price skimming adalah strategi yang digunakan oleh perusahaan dengan menetapkan harga tinggi untuk menutupi biaya pengembangan produk selanjutnya, sedangkan market-penetration pricing yaitu dengan memberikan harga murah untuk menarik pelanggan sebanyak-banyaknya. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah general pricing approach, apakah strategi tersebut ditentukan oleh suplai persediaan; dimana ketika akan menjual produk yang baru diluncurkan, maka harga – harga produk yang lama akan diturunkan agar persediaannya berkurang.
2. Product
Kendaraan bermerk Daihatsu yang di jual di Indonesia dan dipasarkan oleh Astra adalah Daihatsu Zebra, Ceria, Charade, Taft, Feroza, Delta Truk, Taruna, Xenia, Terios, Sirion dan Yang Terbaru adalah Gran Max dan Luxio
Kendaraan Daihatsu sepenuhnya didistribusikan oleh Astra melalui Divisi Daihatsu Sales Operation yang memiliki 137 jaringan penjualan di seluruh Indonesia, di mana 71 outlet penjualan merupakan cabang langsung dari Astra.
3. Place
PT. Astra Daihtsu Motor diterapkan ke kantor cabang ataupun dealer-dealer yang berada di seluruh kawasan di Indonesia, perwakilan produsen dan agen penjualan akan menggunakan spesialisasi, kontak, pengalaman, dan skala operasi dalam menjalankan fungsi mereka.
4. Promotion
Ada lima alat bantu promosi, yaitu periklanan (advertising), promosi penjualan (sales promotion), hubungan masyarakat (public relations), dan penjualan personal (personal selling) and direct marketing.
6. ANALISIS INTERNAL
1. KEUANGAN
2. STRUKTUR ORGANISASI
7. ANALISIS EKSTERNAL
1. PESAING PERUSAHAAN
PT. Astra Daihatsu Motor adalah perusahaanyang bergerak di bidang otomotif
8. ANALISIS SWOT
1. STRENGHT (KEKUATAN)
* Mutu Kualitas Baik.
* Variasi warna yang menarik.
* Harga yang relatif terjangkau.
* Banyaknya varian atau tipe kendaraan.
2. WEAKNESS (KELEMAHAN)
* Perusahaan tidak memproduksi semua jenis mobil.
* Hanya memproduksi kendaraan keluarga.
* Pangsa pasar kelas menengah ke bawah.
* Belum terpenuhinya semua keinginan konsumen.
3. OPPORTUNITY (PELUANG)
* Meningkatnya pendapatan masyarakat.
* Meningkatnya minat konsumen terhadap produk otomotif.
* Adanya fasilitas kredit pada pembelian mobil.
* Banyaknya perumahan – perumahan baru.
4. THREAT (ANCAMAN)
* Banyaknya pesaing
* Banyaknya konsumen yang tidak mengetahui tentang produk otomotif.
* Sudah cukup banyak masyarakat yang memiliki kendaraan pribadi.
* Terjadinya kesenjangan sosial.